Kalau Anda sering berbelanja di pasar tradisional, seharusnya Anda tidak asing dengan penampakan gambar di atas. Mungkin jarang dari kita yang memerhatikan barang yang saya lingkari dengan garis merah, karena memang terkesan sepele. Ya, barang yang saya maksud di atas adalah kantong plastik. Ketika berbelanja, baik di pasar tradisional, minimarket atau bahkan supermarket, konsumen memang akan lebih fokus terhadap barang apa yang dibeli, berapa harganya, dan ketika belanjaan dibungkus pun biasanya kita lebih fokus menghitung uang kembalian atau mengecek struk belanjaan. Termasuk saya sendiri, walaupun sejak kecil sering menemani Ibu belanja ke pasar tradisional, dan terlebih lagi setelah berkeluarga dimana setiap minggu menemani istri ke pasar, tidak pernah sekalipun terbersit di pikiran saya untuk mencari tahu atau memerhatikan kantong plastik atau kantong kresek yang diberikan oleh si penjual. Tapi semenjak salah satu emiten plastik yang akan kita bahas ini masuk ke dalam list saham pilihan saya, setiap kali berbelanja di pasar atau bahkan kadang hanya lewat di depan lapak tukang gorengan, saya curi-curi pandang untuk mencari tahu kresek merk apa yang mereka gunakan. Dan ternyata, kantong plastik dengan merk seperti gambar di atas tidak asing lagi di lingkungan kita,
Karena anggapan remeh terhadap bisnis kantong plastik seperti di atas, sangat mungkin juga tidak pernah terpikirkan oleh kita pertanyaan yang mungkin muncul seperti "Berapa sih pendapatan dari jualan kantong plastik doang?". Saya sendiri juga cukup kaget ketika kemaren mengamati Panca Budi Idaman, emiten produsen dan distributor kantong plastik cap Tomat, Bawang, Wayang dll yang produknya tanpa kita sadar banyak beredar di pasar bahkan di dapur kita sendiri. PBID ini mempunyai pendapatan mencapai Rp. 2,1 Triliun dari hanya menjual kantong plastik saja. Belum dari hasil ekspor biji plastik dan produk-produk lainnya seperti sedotan plastik, tali rafia, dus kue dan bungkus nasi. Oke, sounds big. Lalu bagaimana prospeknya?