Ya, saham yang akan kita bahas kali ini adalah Energi Mega Persada, yang sejatinya merupakan saham milik Bakrie. Nah, bagi beberapa investor ataupun trader di Indonesia mendengar kata Bakrie saja mungkin sudah merupakan antipati karena saham-saham grup Bakrie indentik dengan saham gorengan yang nilainya bisa saja tiba-tiba naik drastis, lalu besoknya turun, sebut saja salah satu contohnya saham yang pernah menjadi saham sejuta umat, BUMI.
Antipati tentu bagi sekelompok orang yang ketiban sial ketika membeli saham Bakrie sehingga jadi rugi bandar, tapi bagi segolongan investor lainnya yang pernah mendapatkan keuntungan dari saham-saham Bakrie, entah karena beruntung ataupun memang karena sudah menganalisis value dan potensinya, saham-saham Bakrie menjadi salah satu saham yang ditunggu-tunggu momentum bullishnya. Karena biasanya ketika saham-saham Bakrie mulai rebound, naiknya bisa gila-gilaan hingga berkali-kali lipat, dan ketika itulah saham-saham Bakrie mulai dipuja-puja lagi oleh para investor ataupun trader di Indonesia. Tapii, seketika itu juga bisa saja besoknya saham-saham Bakrie turun gila-gilaan juga sehingga banyak trader yang cut loss lalu kemudian mulai mengutuk-ngutuk dan akhirnya memiliki dendam kesumat terhadap saham-saham grup Bakrie ini.
Lalu, apabila saat ini ada saham Bakrie yang harganya gocap-an, sehingga resikonya sangat-sangat terbatas, apakah saham ini bisa menjadi peluang?