Ketika beberapa waktu lalu China melakukan lockdown kemudian tidak lama diikuti oleh hampir semua negara-negara industri besar lainnya, permintaan terhadap komoditas seperti minyak, gas, dan batubara menurun drastis sehingga harganya kompak turun semua. Dan sudah menjadi rahasia umum, bahwa saham-saham komoditas menjadi pilihan favorit para investor di Indonesia, terkhususnya batubara, karena ada lebih banyak perusahaan batubara di Indonesia yang listing di bursa efek saat ini dibandingkan perusahaan minyak dan gas.
Nah, karena harga batubara sendiri kemaren sudah anjlok bahkan mencapai titik terendahnya sejak lebih dari 10 tahun lalu, maka dapat dipastikan pada tahun 2020 ini perusahaan batubara di Indonesia akan membukukan penurunan laba yang signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dan bahkan karena harga sahamnya sendiri sudah turun lebih dulu karena crash maret lalu, saat ini ada banyak saham batubara yang sangat murah beberapa bahkan pbvnya saat ini dibawah 0,5. Akan tetapi perusahaan yang akan kita bahas berikut walaupun saat ini pbvnya bahkan tidak sampai di bawah satu kali, tapi tetap memiliki potensi profit berkali-kali lipat. Perusahaan ini sempat dibahas sekilas pada 2018 lalu di sini dan ketika itu memberikan profit yang cukup lumayan bagi penulis. Apa perusahaannya?