Sunday, June 14, 2020

Bisakah Hidup dari Main Saham? Part 2

Oke, kalau begitu, butuh berapa lama agar aset kita tumbuh cukup besar agar bisa hidup dari saham? Dan berapa pula nilai aset yang dimaksud dengan "cukup besar" tadi?

Sekedar informasi, Warren Buffett memulai investasinya dengan dana $105.100. $105 ribu nya dari orang tua, kerabat, dan teman-teman dari Mr. Buffett, sisa $100 nya modal Mr. Buffett sendiri. Dan Mr. Buffett butuh waktu hampir 10 tahun agar 105 ribu dollar tadi menjadi 1 Juta Dollar. Jadi, selama itu pula kah waktu yang dibutuhkan agar bisa hidup hanya dari saham?

Apabila dihitung, dari tahun 1956 ketika Buffett Partnership berdiri sampai pada tahun 1968 ketika ditutup, Warren Buffett membukukan kinerja rata-rata tahunan 31%, dibandingkan dengan kinerja Dow yang hanya 9.1%. Nah sekarang, silakan ukur kemampuan kita masing-masing dari sejak berinvestasi mampu menghasilkan rata-rata pertumbuhan berapa persen? Mampukah kita menghasilkan kinerja rata-rata 30% setiap tahunnya?

Angka 30% ini bagi penulis terlalu spektakuler, karena kita merefer kepada seorang investor yang sudah investasi saham sejak umur 11 tahun, Ayahnya seorang broker, memiliki latar belakang pendidikan finansial bisnis, bahkan pernah belajar dan bekerja dibawah asuhan seorang profesor dan pakar investasi. Sedangkan kebanyakan dari kita mungkin bahkan baru mengenal investasi saham beberapa tahun terakhir, latar belakang pendidikan yang tidak ada sangkut pautnya sama sekali terhadap dunia finansial, dan bahkan mungkin belum pernah membeli saham itu sendiri. Jadi seandainya kita baru akan memulai investasi saham sekarang, dan punya pikiran akan bisa mendapatkan return 30% tahun depan, maka penulis bisa katakan bahwa itu pemikiran yang terlalu naif, apalagi punya pemikiran untuk trading lalu mendapatkan return berkali-kali lipat tahun depannya.

Jadi, kalau begitu kita gak bakal pernah bisa kaya dari saham dong? Siapa bilang gak bisa, Lo Kheng Hong kaya dari saham, orang terkaya di Indonesia Michael dan Bambang Hartono kaya dari saham, Sandiaga Uno kaya dari saham dan ada banyak super investor Indonesia lainnya yang tidak muncul ke permukaan yang tidak kita kenal. Mereka semua kaya dari saham, dan yang perlu digarisbawahi adalah, nilai aset mereka sekarang tidak didapat dalam setahun dua tahun. Lo Kheng Hong mulai investasi saham tahun 1989, enam tahun kemudian baru berani memutuskan resign dari pekerjaannya dan hidup full dari investasi saham, itupun gak lama kemudian hampir bangkrut karena krisis 98. Tapi dengan ilmu dan pengalaman yang pernah didapat, beliau belajar dan menemukan gaya investasi dia sendiri yang konsisten memberikan keuntungan. Bahkan beliau juga dikenal sebagai ahlinya saham-saham multibagger, yang tumbuh berkali-kali lipat dalam beberapa tahun. 

Begitu juga dengan Hartono bersaudara, pemilik grup Djarum, membeli BCA setelah krisis moneter yang kemudian tumbuh sudah ribuan persen hingga sekarang. Kok bisa beliau-beliau itu tau BCA akan bisa tumbuh beribu-ribu persen ketika itu? Padahal di awal 2000an kondisi ekonomi boleh dikatakan masih suram, Indonesia baru berada dalam fase konsolidasi, situasi politik masih panas, pengangguran dimana-mana, masyarakat masih syok dengan naiknya harga barang-barang, pengusaha masih takut hutang ke bank, tapi kok hartono bersaudara seolah sudah siap menghadapi krisis dan malah berani mengakuisisi suatu bisnis? Yaa balik lagi, keputusan mereka ketika itu tidak dihasilkan dari pengalaman setahun dua tahun. Tapi mereka sudah mulai berinvestasi bertahun-tahun bahkan mungkin puluhan tahun sebelumnya, sudah sering mengalami naik turunnya market. Jadi bagi kita yang baru mulai tadi, hentikan angan-angan bisa kaya dari saham dalam setahun dua tahun.



Oke Pak Penulis, jadi kalau saya tetep mau kaya dari saham caranya gimana dong? Berkaca dari pengalaman-pengalaman super investor di atas atau yang lainnya yang pernah penulis baca, maka penulis bisa memberikan beberapa hal kesamaan di antara para super investor tersebut yang bisa kita jadikan acuan dalam journey kita menjadi seorang super investor juga:
  1. Start soon
    Warren Buffett mulai membeli saham di usia 11 tahun, dan ketika diwawancara mengenai salah satu penyesalan dalam hidupnya adalah, tidak memulai investasi saham lebih dini. Lo Kheng Hong memulai investasi saham di usia 29 tahun, dan menurut beliau itu sangat-sangat terlambat. Jadi bagi kita yang berniat untuk bisa hidup dari saham, langkah pertama cukup simple. Start. Lebih cepat lebih baik. Penulis banyak menemukan orang-orang yang ingin belajar investasi saham, tapi bahkan untuk membuka rekening investor saja gak jadi-jadi. Padahal sekarang dengan modal hp, akses internet, dan google saja kita sudah bisa buka akun efek di sekuritas. 

    Mungkin saja masih banyak yang bingung bagaimana caranya memulai investasi saham. Jadi sekalian saja penulis jelaskan disini. Untuk bisa berinvestasi saham, kita harus memiliki yang namanya akun efek dan rekening dana investor. Biasanya kalau Anda bikin akun efek ke suatu sekuritas, otomatis akan langsung dibuatkan rekening dana investor juga. Akun efek adalah akun yang mendaftarkan keanggotaan Anda sebagai seorang investor di Bursa Efek, dan untuk bisa bertransaksi saham maka Anda harus menggunakan jasa sekuritas yang dipercaya oleh BEI sebagai pihak perantara. Kemudian untuk membeli saham Anda butuh uang. Nah uang ini sebelum dibelikan saham ditaruh dulu di Rekening Dana Investor yang dipegang oleh bank-bank komersil. Begitu juga ketika Anda jual saham, uangnya ditaruh di RDI lagi, baru kemudian bisa Anda tarik ke rekening harian Anda. 

    Saat ini untuk membuat kedua akun di atas sangat gampang. Ada banyak sekuritas yang bahkan bisa buka akun dengan cara online saja, tidak perlu kemana-mana. Penulis bukan bermaksud mempromosikan salah satu sekuritas, tetapi hanya ingin sharing betapa mudahnya saat ini membuat akun untuk investasi saham. Ketika beberapa waktu lalu penulis ingin membuka akun efek untuk istri penulis dan terlalu mager untuk pergi ke kantor sekuritasnya, penulis diberitahu oleh saudara penulis bahwa sekarang buka akun efek bisa full online, tidak perlu pergi kemana-mana, cukup di rumah, isi data, siapkan dokumen yang dibutuhkan, upload dan tunggu kabar. Bahkan tidak perlu deposit (tergantung sekuritasnya). Penulis ketika itu disarankan untuk coba registrasi di sekuritas IndoPremier (sekedar catatan, penulis sendiri tidak memakai IndoPremier, tetapi memakai sekuritas lain yang feenya lebih murahπŸ˜„). Dan ternyata sangat mudah dan cepat! Kira-kira 3-4 hari kemudian kita bahkan sudah bisa melakukan jual beli saham di aplikasi online trading sekuritas tersebut.

    Nah untuk tahu sekuritas mana yang sudah menyediakan layanan pembukaan rekening efek secara online, kita tidak perlu pusing-pusing, cukup buka www.idx.co.id/investor/buka-rekening-online/ lalu kemudian web tersebut akan menampilkan pilihan-pilihan sekuritas dengan layanan pembukaan rekening secara online beserta link untuk registrasinya. Tinggal ikuti tahapan-tahapan yang dibutuhkan oleh masing-masing sekuritas.



    Ketika sudah berhasil membuka rekening efek, Anda akan mendapat email username serta password yang dibutuhkan untuk menggunakan aplikasi online trading tersebut. Silakan download aplikasinya, biasanya sekuritas menyediakan aplikasi mobile untuk smartphone, berbasis web, dan juga aplikasi di PC/laptop. Memang Anda perlu belajar terlebih dahulu (ya iyalah harus belajar, no man is born wise or learned!πŸ˜ͺ) dan familiar dengan istilah-istilah jual beli saham, apa itu bid, offer, last price, high, low, close, dan sebagainya, serta saran saya pelajari juga dasar-dasar dari trading dan technical analysis, tidak harus dari  Buku Edianto Ong tadi, bisa juga dari sumber-sumber lain. 

  2. Start Small
    Semua investor sukses di atas selalu memulai investasinya dengan modal secukupnya. Jadi jangan pernah mulai investasi saham langsung dengan modal besar! Cukup mulai dengan modal yang bahkan ketika Anda kehilangan 50-80% modal tersebut, Anda bisa tetap santai. Misal, jika Anda merasa uang 1 juta itu kecil dan Anda tidak masalah apabila seandainya dari 1 juta tadi hilang dan hanya tinggal 500 ribu, maka mulailah investasi dengan uang 1 juta tadi. Silakan putar uang 1 juta tadi. Beli dan pilih saham apa saja yang Anda rasa bagus, nikmati pembelajaran dari jual beli saham tadi. Rasa senang ketika cuan, rasa kesal ketika buntung, dan rasa menyesal ketika Anda sudah memiliki analisis suatu saham akan naik tapi Anda tidak jadi masuk dan malah memilih saham lain, dan ternyata saham yang tidak jadi Anda beli tadi malah naik sedangkan saham yang Anda beli malah turun πŸ˜€.

    Ketika katakanlah Anda sudah melakukan jual beli saham selama satu-dua bulan, silakan tambahkan perlahan-lahan nilai modal Anda tadi, akan tetapi tetap dalam nominal resiko yang masih bisa Anda tolerir. Kenapa penulis memberikan perhatian khusus terhadap nominal investasi ini? Karena, bagi investor pemula biasanya akan mengalami 3 hal berikut diawal-awal masa investasinya:

    1. Tamak
    Ini merupakan salah satu dosa besar bagi manusia, terlebih bagi seorang investor. Biasanya setelah beberapa saat mulai mahir menggunakan online trading, dan kemudian saham pilihannya cuan terus, maka investor pemula tadi akan cenderung merasa sudah mahir berinvestasi sehingga kemudian muncul percaya diri dan berani menambahkan modal besar agar cepat cuan dalam jumlah banyak. Padahal biasanya memang karena kebetulan saja saham-saham yang dia beli cuan semua, atau memang ihsg lagi bagus saja sehingga semua saham hijau. Biasanya kemudian tidak lama si investor pemula ini juga akan loss dengan sendirinya ketika luck-nya mulai habis atau ihsg koreksi.

    Tapi karena sifat tamak dan terlanjur percaya diri ini, ketika saham yang ia beli tadi koreksi, ia justru merasa itu kesempatan untuk terus menambah posisi,  Kalau kemudian saham tersebut malah turun terus, katakanlah sudah turun 20%, barulah si investor tadi akan mulai keringat dingin, mulai gelisah dan bingung. Kenapa? Karena modal yang disetor sudah terlanjur besar. Karena belum berpengalaman ia tidak tahu harus melakukan apa, sehingga kemudian setiap saat ia akan terus melihat pergerakan harga saham tadi berharap terjadi rebound. Hal seperti ini kemudian akan menganggu konsentrasinya di pekerjaan, kuliah, keluarga dan aktivitas-aktivitas lain dan membuat hidupnya tidak tenang.

    Ketika akhirnya sahamnya malah lanjut turun terus dan kerugiannya makin besar, si investor tadi biasanya akan mencapai titik 'pasrah dan ikhlas' lalu akhirnya memutuskan untuk cut loss dan kemudian kapok bermain saham. Akhirnya ia bercerita kepada teman-temannya bahwa bermain saham itu berbahaya karena bikin rugi terus, dan tersebarlah ketakutan bermain saham tadi kemana-mana. Padahal bukan sahamnya yang salah, tapi investor tersebut yang tamak karena ingin cepat cuan dalam jumlah besar. Dan justru disinilah kebanyakan mindset dan niat para investor-investor pemula tadi, ingin cepat kaya dari saham, kalau perlu cuan 100% setiap hari.
     
    2. Pamer
    Ini juga merupakan salah satu dosa besar bagi para investor, terutama investor pemula. Ketika baru mulai jual beli saham, lalu dapat cuan 20% hanya dalam satu dua hari kemudian ia akan pamer ke teman-temannya dan berkoar bahwa investasi saham mudah, bisa cuan segini dalam sekian hari. Dan karena sudah pamer jadinya ya akan malu kalau modalnya ternyata kecil karena dianggap terlalu mudah, easy, jadinya kemudian muncul hasrat untuk cepat-cepat menambah modal agar cuan yang dihasilkan "tercatat" lebih besar dalam online tradingnya dan bisa pamer lebih lanjut kepada teman-teman tadi. Ujung-ujungnya ketika loss, ia tidak akan hidup tenang lagi seperti dosa nomor 1 tadi. (Perkara pamer ini sering kita temukan belakangan di media sosial terutama Instagram πŸ˜”)

    3. Ketagihan 
    Penulis dahulu juga mengalami hal ini, bukan karena ingin cepat kaya atau pamer, tapi entah kenapa di awal-awal mulai paham cara jual beli saham di aplikasi online trading itu rasanya ingin tiktokan terus. Sehingga sehari tanpa tiktokan itu rasanya seperti belum ngopi dari pagi bagi para pengopi, atau belum ngudud bagi para perokok. Jadinya setiap saat harus terlihat sibuk memantau pergerakan saham, beli, jual, beli, jual. Strateginya sudah tidak jelas, baru beli saham trus naik 5% kemudian jual. Di satu sisi ada rasa agar terlihat keren di mata teman-teman ketika setiap saat membuka layar trading online yang penuh warna hijau merah dan grafik naik turun. Efek dari ketagihan ini menurut penulis juga luar biasa bahaya, karena bisa mengacaukan strategi investasi kita, katakanlah Anda seorang trader yang targetnya profit minimal 10% dalam 3-5 hari, jadinya malah mengincar cuan 2-3% sehari. Dan efeknya, seiring berjalannya waktu biasanya si tukang tiktok tadi bukan malah makin mahir, tapi ya tetap hanya sekedar bisa tiktok tiktok gak jelas saja.

  3. Be Patient
    Jadi setelah Anda punya akun efek, sudah menyetor modal dengan nilai yang resikonya masih bisa Anda terima, kemudian bersikaplah sabar. Percaya lah, Anda tidak bisa kaya dalam waktu setahun dua tahun, mau investasi dengan jenis apapun. Ada orang yang kaya dari investasi properti, tapi tetap, tidak dalam waktu satu-dua tahun. Begitu juga dengan saham.

    Anda mungkin pernah melihat para trader-trader di instagram yang memperlihatkan hasil cuannya. Cuan 50% dalam 1-2 minggu, cuan 30% dalam 3 hari. Bisa saja mereka memang benar mendapatkan  cuan tersebut, dan penulis yakin, mereka bisa memperoleh cuan tersebut setelah memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam investasi saham. Tidak dalam 3-6 bulan.

    Siapa pemegang rekor cuan terbesar dalam sejarah trading saham? Orangnya adalah Dan Zanger, yang mendapatkan profit 29.000% dalam waktu dua tahun (hasil gugling penulis 😁). Ia membeli saham sebesar $10 ribu lalu dalam dua tahun nilainya tumbuh menjadi $18 juta. Dan berapa lama waktu yang ia butuhkan untuk mendapatkan opportunity tersebut? 20 Tahun. Ia mulai investasi saham sejak tahun 1978 dan baru mendapatkan performa luar biasa tersebut pada tahun 1997.

    Siapa trader terkaya di dunia? George Soros, kekayaannya saat ini sebesar $ 8 Miliar dan menjadi orang terkaya ke 56 di America dan ke 162 di dunia. Bagaimana cara Soros trading? Ia memiliki cara trading yang bahkan penulis pun gak paham caranya gimana, banyak dari hasil tradingnya yang terkenal merupakan hasil short selling dari mata-uang di dunia yang analisisnya memerlukan tools yang canggih-canggih. Dan silahkan baca atau gugling sendiri perlu berapa tahun bagi Soros untuk bisa menjadi kaya dari trading.

    Siapa investor terkaya di dunia? Kebanyakan orang akan menjawab Warren Buffett, tidak salah karena beliau mendapat julukan The Greatest Investor Ever, dan kekayaannya memang murni dihasilkan hanya dari investasi saham. Tapi sebenarnya Bill Gates yang merupakan orang terkaya ke 2 di dunia saat ini juga merupakan seorang investor. Kebanyakan orang hanya tahu bahwa Bill Gates menjadi kaya karena Microsoft, perusahaan yang pernah ia pimpin dan dirikan, tetapi sebenarnya ia menjadi langganan orang terkaya di dunia bukan karena Microsoft, tetapi karena perusahaan investasi yang ia dirikan, Cascade Investments. Kekayaannya dari saham Microsoft saat ini hanya bernilai $16 Miliar, sedangkan kekayaan total Bill Gates mencapai $100 Miliar, jadi dimana sisa $84 Miliar lagi? Ya dari Cascade Investment tadi, perusahaan investasi private yang dikelola Bill Gates, dan yang lebih mengejutkan, ternyata Bill Gates belajar investasi dari Warren Buffet pada awal 1990-an, dan kemudian pada 1995 berdirilah Cascade Investment. Tidak heran makanya selama bertahun-tahun Cascade memiliki investasi di Berkshire Hathaway.

    Jadi poinnya apa? Semua super trader dan super investor membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menjadi sukses. Butuh kesabaran dan tidak pernah menyerah. Jadi, jangan ngimpi ya bisa kaya dari trading atau investasi saham dalam setahun dua tahun.

  4. Always Learn
    Semua orang-orang super kaya di atas pasti pernah rugi besar, tapi mereka tetap lanjut-lanjut aja, bukannya berhenti. Dan tidak hanya itu, yang paling penting adalah, mereka belajar dari setiap kesalahan yang pernah dilakukan. Jadi ketika Anda mulai investasi, lalu rugi, segera belajar. Cari tahu Anda salahnya dimana, kenapa bisa salah, dan harus apa biar gak salah lagi kedepannya. Selalu ajukan pertanyaan-pertanyaan penting dalam setiap pengalaman yang Anda dapatkan selama berinvestasi. Gak cuma pas buntung aja, tapi juga pas cuan. Kenapa saya bisa cuan ya dari saham ini? Kok bisa besoknya naik? Ada hal apa yang menyebabkan saham ini naik? Terus saham ini bakal naik sampai harga berapa? dan sebagainya.

    Ketika Anda selalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan ini, lalu berusaha mencari tahu jawabannya, maka akan semakin cepat Anda memiliki keahlian untuk bisa profit secara konsisten. Terserah apapun metodenya, mau trading ataupun investing. Dan berapa target besaran profitnya? Gak usah muluk-muluk, Buffett Partnership saja cuma 30% per tahun. Tapi angka 30% tadi itu performa rata-rata selama 12 tahun ya. Berkshire Hathaway yang ia beli pada 1965 memiliki performa tahunan 20% selama 54 tahun per 2019 kemaren (Dan dalam kurun waktu tersebut ia sudah mengalami banyak krisis, dengan performa rata-rata 20% per tahunnya maka catatan ini sangat impressive, untuk mendapatkan performa 20% per tahun tapi Anda hanya investasi dalam kurun waktu singkat 2-3 tahun terbilang gampang, tapi 20% selama 54 tahun? Sekali lagi, impressive)
Oke, jadi anggap kita setting target investasi kita 20% per tahunnya, kalau modal saya 10 Juta, kapan saya bisa hidup dari saham? butuh 54 tahun gitu?

Bisa Hidup dari Saham...

Pertama, definisi "bisa hidup dari saham" ini sangat variatif. Kenapa? Karena bergantung dari gaya hidup masing-masing. Sekarang kita asumsikan gaji Anda 10 Juta per bulan biar gampang. Maka dalam setahun pendapatan Anda 120 Juta, dan inilah gaya hidup Anda, mau gak mau Anda harus hidup dengan uang 120 Juta per tahun. Dan misalkan juga Anda punya modal 10 Juta untuk investasi saham tanpa menambah modal apapun setiap bulannya. Jadi hanya uang 10 Juta tadi yang Anda puter terus dalam rekening investasi Anda. Maka dengan performa investasi 20% per tahunnya hasilnya adalah sebagai berikut...


See! Cuma butuh 25 tahun 😁 Jadi gak butuh 54 tahun juga, pada tahun ke 26 Anda sudah memiliki aset sebesar 1,1 Miliar dan dengan keuntungan tahunan 158 Juta. Jadi kalo Anda masih punya gaya hidup sebesar 120 Juta per tahun tadi, maka 120 Jutanya dipakai untuk hidup sisanya 38 Juta masih bisa ditambahkan untuk investasi lagi. Dan begitu seterusnya.

Nah, tadi untuk kasus kalau hanya modal 10 Juta lalu gak pernah ditambah-tambah lagi, tapi kan kalau Anda bekerja dgn gaji 10 Juta, masa sih gak bisa nyisihin 1 Juta per bulan untuk investasi. Jadi sekarang kita coba skenario seandainya Anda menyisihkan 1 Juta setiap bulannya sehingga per tahun Anda menambahkan modal 12 Juta. Maka perhitungan pertumbuhan nilai aset Anda akan seperti ini...


Waktu penantian Anda berkurang menjadi 15 tahun. Pada akhir tahun ke-15, Anda sudah memiliki aset 1 Miliar dan dengan keuntungan tahunan 167 Juta. 120 Jutanya bisa Anda pakai untuk hidup, sisa 47 Jutanya Anda investasikan lagi. Jadi kemudian Anda bisa berhenti bekerja dan full hidup hanya dari saham.

Tapi kan Pak Penulis, kalau sekarang gaya hidup saya 120 Juta per tahun, mana mungkin dalam 15 tahun kedepan saya masih bisa hidup dengan uang 120 Juta per tahun, karena inflasi saja bisa 5-7 persen, belum lagi saya berkeluarga, punya istri, anak, terus nyicil rumah, nyicil mobil, biaya sekolah anak dan lain-lain. Gimana dong Pak?

Ya kan penghasilan Bapak masak sih 10 Juta terus setiap bulan selama 15 tahun? Kalau Bapak bekerja dengan baik, seiring berjalannya waktu perlahan juga karir Bapak akan terus naik begitu juga dengan pendapatannya. Kalau sekarang cuma bisa 1 juta per bulan, bisa jadi dalam 3 tahun kemudian Bapak bisa menyisihkan 2 juta per bulan untuk investasi. Belum lagi kalau terima THR dan bonus dari kantor, sisihkan minimal 20% untuk THR dari cipratan uang-uang seperti ini. 

Jadi poinnya adalah, semakin besar setoran investasi Anda, akan semakin cepat Anda mencapai tujuan untuk bisa full hidup dari saham. Dan itu semua bergantung dari tekad kita untuk:
  1. Belajar investasi saham yang baik dan benar. Jangan sampai rugi, karena apabila Anda rugi dalam setahun maka Anda akan butuh waktu lebih lama untuk mencapai tujuan Anda. Usahakan pertumbuhan investasi Anda konsisten setiap tahunnya. Jangan pedulikan dan jangan pernah tergiur dengan tawaran-tawaran investasi yang menawarkan return besar dalam jangka waktu yang singkat. Karena sudah dipastikan itu merupakan investasi bodong.

    Bahkan ketika Anda terus belajar bagaimana cara investasi yang baik dan benar, maka Anda akan memiliki keahlian dan pengalaman yang cukup untuk membaca situasi dan peluang yang ada, sehingga bukan tidak mungkin setelah beberapa tahun Anda berinvestasi saham, Anda akan memiliki keahlian, dan mengenali kesempatan, untuk menemukan saham-saham multibagger yang mampu memberikan return berkali-kali lipat.

    Contoh, pada awal Januari 2017, Lo Kheng Hong menemukan saham Indah Kiat Pulp & Paper, sebuah saham yang memproduksi kertas milik grup SinarMas. Ketika itu harga sahamnya 1.000an. Dan tidak lama kemudian harga sahamnya naik dan terus naik, seiring kenaikan fundamentalnya, hingga mencapai harga 20.000 pada Agustus 2018. Artinya sahamnya naik 20 x lipat dalam waktu 1 tahun 8 bulan saja. Apabila seandainya Anda waktu itu membeli saham INKP sebanyak 50 Juta, maka dalam 18 bulan saja saham Anda sudah memiliki nilai sebesar 1 Miliar!

    Dan lagi, penulis katakan, kok bisa Pak Lo Kheng Hong nemu saham multibagger begitu? Ya, sekedar informasi Pak Lo Kheng Hong sudah mulai investasi saham sejak tahun 1989, alias hampir 30 tahun sebelumnya. Dan INKP juga bukan merupakan saham multibagger pertama Pak Lo Kheng Hong, beliau sudah menemukan banyak saham multibagger sebelum-sebelumnya. Jadi sekali lagi, butuh waktu, ilmu, dan pengalaman.

  2. Live below your means. Gak usah petantang petenteng. Hidup biasa-biasa saja, hidup normal, gak bermewah-mewahan. Gak usah nyicil-nyicil kalo gak perlu-perlu amat. Bahkan lebih baik kalo Anda gak punya cicilan, jadi bisa saving lebih banyak. Apabila Anda bisa mempertahankan gaya hidup sedangkan seiring berjalannya waktu karir Anda terus naik dan pendapatan Anda bertambah, maka Anda bisa menyisihkan lebih banyak modal untuk investasi saham. Dan dengan begitu, dengan keajaiban compounding rate, maka jangka waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target tadi akan jauh lebih singkat.

    Apa itu compounding rate? Silakan googling saja dahulu. Karena tulisan pada artikel ini sudah keterlaluan panjangnya. Jadi nanti kalau ada kesempatan kita akan bahas compounding rate ini, berbarengan dengan financial literacy. Apa itu financial literacy? Googling saja dahulu πŸ˜‚

Terakhir, selamat belajar berinvestasi, silakan coba saja dulu, start soon, start small, be patient, and always learn. Gak usah parnoan "kata si fulan main saham bahaya, kata si anu dia baru aja rugi jutaan, dan bla bla ba". Lihat di luar sana sudah berapa banyak orang yang bisa hidup dari investasi saham. Mau mencontoh yang gagal lalu berhenti? atau yang gagal tapi terus belajar dan berusaha? It's your choice.


*Sekali lagi, jangan percaya 100% dengan penulis, karena penulis sendiri sampai saat tulisan ini ditulis masih belum "hidup" hanya dari saham 😁

No comments:

Post a Comment