Saturday, July 25, 2020

Investasi di Saham LUCK?

Beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan bahwa salah satu financial planner ternama digugat oleh kliennya karena si klien merasa dirugikan oleh si financial planner. Penyebabnya karena si financial planner yang seharusnya hanya memberikan saran dan nasehat investasi saham tetapi malah ikut memainkan dana investasi si klien. Mending kalau dikelolanya untung, tetapi si klien mengaku justru saat ini dana investasinya malah dalam posisi rugi besar. Jadi bagaimana pendapat penulis terkait hal ini?

Bercanda deh, kita gak akan membahas masalah pergugatan di atas karena sudah banyak media yang membahas hal tersebut. Kalau Anda ingin tahu kronologis detailnya bisa search di instagram dan ikut live ig ataupun youtuber yang sudah ramai mengundang ahli ini dan itu untuk membahas kejadiannya. Dan karena penulis gak ngerti-ngerti amat sama detail kejadiannya, dan tidak berniat pula untuk mencari tahu lebih lanjut, jadi kita lebih baik membahas hal yang bisa kita mengerti dan cari tau sendiri kevalidan informasinya. Yaitu, saham LUCK yang menjadi tenar karena menjadi penyebab klien-klien si financial planner tersebut mencak-mencak.

Saham LUCK ini sendiri baru IPO pada 28 November 2018 lalu, dan dari prospektusnya yang penulis baca ketika itu IPOnya dilaksanakan pada harga 285. Ketika sudah resmi melantai di bursa, harga sahamnya meloncat ke 600-700an, lalu bergerak sideways selama kuartal I 2019 sebelum akhirnya sahamnya digoreng pada bulan April hingga terbang mencapai puncaknya di harga 2000an pada bulan Juli 2019. Ini berarti hanya dalam kurun waktu 3 bulan harga sahamnya sudah naik hampir 3x lipat. Konon katanya si financial planner membeli LUCK ini pada harga 1200 (??? cmiiw). 

Kalau seandainya sampai sekarang sahamnya tetap di harga 2000an, pasti klien-klien tersebut tidak akan menggugat. Tapi ternyata setelah bulan Juli 2019 tersebut, sahamnya mulai kehabisan bensin dan kemudian turun hingga pada Juni lalu mentok di angka 300an. Ini berarti saham tersebut sudah turun sekitar -85% dari posisi puncaknya pada Juli 2019. Dan kalau benar si financial planner tersebut masuk di harga 1200, berarti si klien saat ini sudah mengalami kerugian sebesar -75%.

Nah, di atas sebelumnya penulis sudah menyebutkan, bahwa sahamnya digoreng dari harga 700an sampai 2000. Kenapa penulis langsung menyebutkan bahwa sahamnya sudah pasti digoreng? Karena kenaikan harga suatu saham normalnya mengikuti kenaikan fundamental si perusahaan, atau paling tidak mengikuti ekspektasi prospek si perusahaan (walaupun kalau ternyat kemudian prospeknya tidak sesuai ekspektasi maka harga sahamnya akan turun lagi mengikuti fundamental). Dan karena LUCK ini setelah penulis baca-baca laporan keuangannya tergolong perusahaan yang biasa-biasa saja, dan kinerjanya juga gak naik sebombastis itu, maka kenaikan harganya tadi sudah pasti bukan diakibatkan oleh kenaikan fundamentalnya, dari segi prospek bisnis pun penulis tidak menemukan potensi prospek maha dahsyat yang bisa dijadikan alasan kenapa harga sahamnya bisa naik setinggi itu. 

Jadi apa bisnis LUCK ini? sebenarnya dari public expose ataupun annual report perusahaan yang penulis baca, penulis sendiri masih belum terlalu paham inti bisnisnya seperti apa. Perusahaan hanya menuliskan bahwa segmen usahanya sebagai berikut (baca sendiri saja ya karena cukup panjang):

Segmen Usaha LUCK

Jadi LUCK ini semacam perusahaan percetakan? Bisa jadi karena disebutkan dalam poin a. Tapi apabila dibaca lanjutannya LUCK ini menawarkan produk hardware, software, dan solusi IT terkait penyewaan printer, percetakan dokumen, kertas, perawatan printer, dan sistem deteksi penggunaan tinta printer yang ditujukan untuk korporasi-korporasi. Selain itu juga disebutkan kalo LUCK ini juga memegang lisensi dagang peralatan elektronik merk HP (Hewlett Packard). Jadi yang penulis tangkap bahwa LUCK ini jualan produk printer HP beserta turunannya sekaligus menawarkan jasa solusi IT untuk perusahaan-perusahaan yang males beli printer dan ngurusin sistem perprinteran di perusahaannya sehingga lebih memilih menyewa printer dari distributor sekaligus konsultan Perprinteran.

Nah jadi bagaimana prospek LUCK ini? Jadi sebenarnya penulis sendiri sudah lama tau bahwa ada perusahaan yang kode emitennya LUCK tapi tidak pernah mencari tahu lebih dalam usaha bisnisnya seperti apa beserta prospeknya. Kenapa? Karena dari screening cepat saja LUCK ini tidak pernah masuk dalam watchlist penulis. Pertama, rasio profitabilitas LUCK ini kecil, RoEnya hanya sekitar 3-5%, jadi dari segi profitabilitas usaha, bisnis LUCK ini kurang bagus. Kedua, harganya premium, bahkan di harganya sekarang 322 perusahaan ini masih memiliki Pbv sekitar 1,6x. Dan berapa Pbvnya di harga 1200? 6.4x!

Dengan harganya yang premium tersebut padahal perusahaan ini secara size tergolong kecil (ekuitasnya hanya 130an Miliar) dan masih tergolong perusahaan baru di bursa sehingga belum ada track record yang mumpuni, maka seharusnya harga sahamnya bisa turun lebih murah lagi, di bawah 200 pun harganya bahkan masih terlalu mahal. Dan karena kedua hal ini lah makanya LUCK ini tidak pernah masuk watchlist penulis. Baru sekarang saja penulis akhirnya mencari tahu ini perusahaan sebenarnya perusahaan apa karena heboh-heboh kasus tadi.

Ketiga, entah bagaimana, tetapi bagi penulis sendiri, tampilan serta kelengkapan informasi dari dokumen annual report dan public expose suatu perusahaan dapat menunjukkan profesionalisme dan seberapa kuat keinginan manajemen untuk memberikan value bagi para shareholdersnya. Dan bagi penulis, manajemen LUCK tergolong biasa saja (silakan nilai sendiri kualitas laporan tahunan dan materi public expose LUCK). Dan satu hal yang menurut penulis cukup menarik perhatian adalah, LUCK  dibangun dari awal oleh 3 wanita bersaudara yang sekarang menjabat sebagai komisaris dan direksi perusahaan. Dan pada laporan tahunannya, LUCK menuliskan aset bergerak perusahaan sebagai berikut:
Aset Bergerak

Silakan perhatikan 3 aset yang penulis tandai. LUCK mencantumkan aset bergerak 1 unit Merc Benz C250 AT, 1 unit Dodge Journey 2.4 AT, dan 1 unit BMW X1 SDrive. Ada 3 Unit mobil mewah, sepertinya sebuah kebetulan juga bahwa 3 wanita bersaudara yang memimpin LUCK dan ada 3 aset mobil mewah pula 😃

Oke hal tersebut hanya intermezzo saja, ada banyak pemilik perusahaan yang memiliki kendaraan atas nama perusahaan, tapi perbedaannya biasanya pemilik tersebut tidak mencantumkan jenis kendaraannya dalam laporan tahunan. 

Jadi kesimpulannya bagaimana? Apakah LUCK ini layak untuk dibeli mengingat harganya sekarang sudah turun banyak dari 2000 menjadi 300 perak? Silakan disimpulkan sendiri dari jabaran penulis di atas 😊

 

4 comments:

  1. Menurut penulis sebenarny berapa harga wahar dr LUCK ini?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di pbv 1x pun masih agak mahal menurut saya Pak karena kinerjanya belum teruji stabil...

      Delete
  2. Pak, semua tulisan anda menarik. Saya suka bacanya. Jgn berhenti menulis pak. Kalau bapak punya ig saya mau follow. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, terimakasih Pak, mudah-mudahan tulisannya bisa membantu. Saya memang cukup suka menulis Pak, dan targetnya paling tidak sekali seminggu nulis di sini. Ini lowong lama memang murni karena kesibukan di kantor saja. Saya usahakan lagi utk bisa rutin nulis

      Delete