Sunday, August 9, 2020

Batubara Lagi! MBAP Mitrabara Adiperdana Tbk

Batubara lagi? Ya, karena mayoritas perusahaan di BEI saat ini harganya sudah nanggung, mahal gak, murah juga gak. Karena ekspektasi terhadap pelonggaran PSBB, IHSG sudah naik sampai sekarang di level 5100an, alhasil saham-saham bluechip dan second liner juga mulai ikutan naik. Tapi naiknya masih terbatas karena gak ada yang tau Q3 nanti apakah perusahaan-perusahaan tersebut beneran jadi positif atau malah tetep rugi dibanding tahun sebelumnya. 

Nah, untuk batubara sendiri karena memang harga batubara sampai saat ini masih berada di level $50an per ton, dan ini berarti harganya tidak jauh beda dibandingkan pas anjlok pada 2016 lalu, maka bisa dibilang badai untuk saham-saham batubara sudah lewat. Karena meskipun angka penderita coivd-19 masih naik terus di seluruh dunia, tapi sudah gak bakal ada cerita lagi negara-negara akan menerapkan lockdown seperti maret-april lalu karena dampaknya terhadap ekonomi terlalu besar. Alhasil mau gak mau saat ini ekonomi harus dibuka tapi dengan protokol-protokol tertentu. Dan sudah pasti industri-industri dan pabrik-pabrik akan beroperasi lagi sehingga kebutuhan listrik akan kembali meningkat sehingga demand terhadap batubara akan pulih.

Setelah kemaren kita bahas PTBA, dan juga sudah dapet cuan belasan persen dari dividennya, maka dalam waktu dekat ini seharusnya masih ada beberapa perusahaan batubara lagi yang biasanya menebar dividen dividen interim pada Oktober/November, yaitu ADRO, ITMG, dan MBAP. Karena ADRO dan ITMG sampai dengan LK terakhir masing-masing masih membukukan penurunan laba (ADRO sd kuartal II labanya -17%, ITMG sd kuartal I labanya -61%) maka sudah dipastikan yield dividennya juga pasti akan turun. Sedangkan untuk MBAP sendiri karena sampai dengan Juni kinerjanya masih sangat bagus, pendapatan meski naik tipis 0.15% tapi labanya dengan ajaib masih tumbuh 42%, maka diperkirakan akan membagikan dividen interim yang lebih besar dibandingkan tahun lalu.

Tahun lalu MBAP membagikan dividen interim sebesar Rp.102 per lembar saham, kalau diasumsikan dividen yang dibagikan juga naik 42%, maka dividen MBAP tahun ini kira-kira bisa sebesar Rp.144. Dengan harga sahamnya sekarang di 1750 maka yield dividen tahun ini sekitar 8,2%!

Dari segi valuasi pun, saat ini dengan Pbv 0.9 sudah kelewat murah apabila dibandingkan dengan Roe perusahaan yang cenderung konsisten di atas 25% sejak 6 tahun terakhir. Bahkan ketika harga batubara anjlok pada 2015 lalu, pbv perusahaan masih di angka 1.34. Jadi sekali lagi, sangat kecil kemungkinan MBAP ini akan turun lagi katakanlah di bawah 1500, begitu juga dengan perusahaan batubara lain seperti PTBA, ITMG, sudah kelewat murah semua.

Dan karena menjelang cum date dividen biasanya harga saham akan naik, jadilah ini opportunity bagi kita. Bisa ada dua pilihan, pilihan pertama apabila ingin mengambil gainnya saja, beli sekarang lalu jual sebelum cum datenya lewat, mudah-mudahan naiknya lebih tinggi dibanding dividen yieldnya. Lalu pilihan kedua, beli sekarang, ambil dividen, lalu hold saja sampai harga batubara pulih seperti tahun 2017 dan 2018 lalu. Karena apabila harga batubara pulih, MBAP ini akan mudah terbang selain karena kinerjanya masih positif bahkan disaat sulit seperti sekarang, juga karena sizenya yang kecil sehingga mudah untuk digerakkan. Berbeda apabila investor mau mengkatrol PTBA karena sizenya yang jumbo, dengan kondisi pasar saham yang masih kelabu ini maka hal tersebut cukup sulit dilakukan.

Jadi keduanya win-win solution. Apa pilihan Anda? Kalau penulis lebih memilih pilihan kedua karena gak mau pusing-pusing jual beli jual beli 😅

*ps: dibandingkan MBAP, potensi multibagger dari ITMG lebih besar, karena harganya lebih murah. Jadi kalau Anda tipikal investor yang tidak terlalu mengharapkan dividen, lebih baik pilih ITMG saja

*ps lagi, kalau sempat, minggu depan kita akan bahas MNCN


No comments:

Post a Comment