Prinsip dari value investing adalah membeli saham dengan harga semurah mungkin yang karena saking murahnya sangat kecil kemungkinan bagi saham tersebut untuk dihargai lebih murah lagi, dengan kata lain resiko rugi (downside) dari investasi di saham tersebut sangat kecil. Sebaliknya, saham tersebut memiliki potensi untuk dihargai jauh lebih tinggi (upside) dibandingkan nilainya sekarang.
Jadi tugas seorang value investor adalah mencari saham-saham yang memiliki kedua kriteria di atas. Kriteria pertama biasanya ditemukan apabila pbv dari saham < 0.3 kali. Dan saat ini ada banyak saham-saham di BEI yang memenuhi kriteria ini, sehingga bisa dibilang sahamnya sudah ga mungkin turun lagi karena sudah super murah (asalkan perusahaan gak bangkrut aja) jadi resiko downsidenya terbatas. Kemudian tugas berikutnya dari value investor adalah mencari saham yang super murah tapi juga memenuhi syarat kedua, yaitu memiliki potensi untuk dihargai jauh lebih tinggi. Dan salah satu saham yang menurut penulis memenuhi kedua kriteria di atas adalah LPCK alias Lippo Cikarang Tbk.
Proyek Meikarta yang sempat ramai tahun 2017 lalu source: bersapedahan.wordpress.com |
LPCK merupakan perusahaan properti yang memiliki land bank seluas 3.250 ha di daerah Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan memiliki komplek industrial Delta Silicon, kawasan komersial, dan yang kemaren iklannya sempat ramai menghiasi layar televisi kita yaitu kawasan residensial Meikarta lengkap dengan kompleks CBD-nya (yang pembangunan dan penjualannya penuh drama karena ini milik Lippo!)
Perusahaan ini sebelumnya sempat sangat berjaya ketika hype properti terjadi pada rentang 2011-2014 lalu dimana harga sahamnya sempat menyentuh angka 10.000an. Setelah itu terus turun seiring lesunya sektor properti dan sekarang muter-muter di 700-800an. Meskipun saat ini sektor properti masih tetap lesu (dan biasanya hype properti itu terjadi paling akhir ketika ekonomi pulih dan masyarakat kelas menengah mulai bertumbuh lagi secara substantial) akan tetapi kinerja LPCK di 2020 masih lumayan oke. Berdasarkan laporan keuangan kuartal II, pendapatan dan laba bersih LPCK masih tumbuh 58.5% dan 85.9%. Setelah penulis cek kenaikan pendapatan tersebut ternyata benar merupakan hasil dari penjualan rumah tinggal dan apartemen yang tumbuh 70%.
Karena pendapatan dan laba perusahaan yang masih tumbuh inilah maka LPCK juga memenuhi persyaratan yang kedua, yaitu memiliki potensi untuk dihargai jauh lebih tinggi dibanding harganya sekarang. Tapi jangan bayangkan LPCK akan segera ke 10.000 seperti tahun 2013 lalu karena sektor properti itu sendiri masih sangat lesu saat ini. Tapi paling tidak karena Pbvnya saat ini hanya 0.23, maka resiko LPCK untuk turun dibawah 700 sangat kecil. Selain itu juga, LPCK ini tergolong perusahaan sehat, liabilitasnya kecil jadi bisa dibilang masih sangat bisa survive dengan situasi pandemi dan ancaman krisis seperti saat ini.
Terkait prospek bisnisnya sendiri, karena lokasi landbank perusahaan berada di daerah Cikarang, dan yang sama-sama kita ketahui Pemerintah memiliki banyak proyek di daerah bekasi timur tersebut yang akan mendongkrak aktivitas ekonomi seperti Tol Layang Cikampek, LRT Cawang-Bekasi Timur, Bandara Kertajati, dan High Speed Train Jakarta-Bandung. Tol Layang Cikampek dan Bandara Kertajati itu sendiri bahkan sudah beroperasi. Selain itu juga ada rencana pemerintah untuk membangun Pelabuhan Laut Dalam Patimban yang apabila nanti terealisasi, maka Cikarang akan menjadi tujuan pembangunan pabrik atau warehouse dari perusahaan-perusahaan industri karena ngesot dikit langsung bisa kirim barang ke berbagai negara sehingga akan menghemat beban transport. Jadi bisa dibilang kedepannya prospek dari LPCK ini sendiri masih sangat cerah.
Jadi walaupun tidak akan terbang ke 10.000, tapi resiko dari LPCK ini sendiri amat sangat terbatas. Sedangkan upside dari LPCK ini sangat besar. Apabila LPCK ini bergerak ke Pbv 0.4 kali saja berarti sahamnya sudah akan naik dua kali lipat. Dan LPCK ini berbeda sendiri dibanding saham properti lainnya yang tahun ini labanya tergerus semua bahkan rugi (bahkan ada yang terancam gagal bayar hutang seperti MDLN)
Penulis sendiri kemaren sudah masuk ke LPCK ini di range harga 780-790an. Dan karena beberapa hari terakhir LPCK ini sudah naik 10% ke 875, maka apabila ingin masuk sebaiknya gunakan dana 50% dulu, sisanya belikan lagi ketika nanti LPCK koreksi lagi di bawah 800.
*ketika menulis tulisan sebelumnya mengenai prospek MBAP, penulis memikirkan MNCN sebagai bahan tulisan berikutnya, tetapi karena LPCK ini lebih kalem dibandingkan MNC grup yang belakangan ramai-ramai, maka penulis memutuskan menulis LPCK saja termasuk rencana menulis SOCI karena keduanya sama-sama super murah
The winner is determined by the card combination that is closest to 21. The twist within 카지노사이트.online the recreation is that if your card combination exceeds 21, you lose the game. Strategically in-built Incheon, Paradise City is minutes from Seoul’s worldwide airport, making for a simple trip for tourists – it particularly targets those from Japan and China. The on line casino is simply meant for overseas guests; playing is against the law|is unlawful} for South Korean citizens, each at house and overseas. Facilities separate from the on line casino advanced, including the Cimer Spa, a vast Korean-style sauna, are geared toward home tourists. Genting Jeju Casino contains 29 gaming tables and sixteen slot machines.
ReplyDelete